adsensenya icang

Kamis, 02 Juni 2011

Ironi negeri lautan; refleksi atas kemaritiman kita yang terlupakan

oleh : Layosibana Akhirun

Wilayah indonesia yang membentang dari sabang sampai merauke, talaud sampai timor sebagian besar diliputi oleh lautan. dimana 2/3 wilayah kita adalah lautan. tak ada yang mampu menyanggah hal ini karena merupakan fakta. lautan yang luas ini mengandung kekayaan yang melimpah ruah. ikan yang banyak, minyak dan gas bumi yang bertebaran,mutiara yang indah, rumpul laut yang terhampar,dan masih banyak kekayaan lainya terdapat di lautan negeri ini. karena luasnya wilayah lautan ini sehingga kita dijuluki negara maritim oleh bangsa lain.


Nostalgia kedigdayaan maritim nusantara


sejarah mencatat sejak dahulu nenek moyang kita telah mengarungi lautan nusantara bahkan sampai
mancanegara. sehingga ungkapan bahkan menjadi lagu "nenek moyangku seorang pelaut telah tertanam kuat di benak kita masing-masing. bahkan dengan perahu cadik saja nenek moyang kita dapat menyeberang dari yunan (cina) ke nusantara ini. mereka inilah yang menjadi cikal bakal bangsa indonesia saat ini baik yang deutro maupun proto melayu.




Kebanggaan kita sebagai negeri lauatan/maritim makin bertambah dengan kedigdayaan kerajaan sriwijaya,majapahit, ataupun kerajaan makassar yang berjaya pada eranya masing-masing. sampai-sampai banyak wilayah seberang yang sekarang menjadi negara tetangga menjadi negara taklukan sriwijaya ataupun majapahit saat itu. Siam (Thailand), Campa (Kamboja), Melaka (Malaysia) berhasil digenggam dengan mengandalkan armada laut yang perkasa. setidaknya itu dulu yang sekarang menjadi nostalgia tentunya.




Bagaimana dengan kondisi saat ini?


Terus bagaimana dengan kondisi kemaritiman kita saat ini?. miris, mungkin kata itulah yang sedikit gambaranya. bagaimana tidak,lihatlah pengelolaan kelautan kita saat ini. sektor perikanan,ikan kita dicuri bangsa lain dan coba bandingkan potensi perikanan kita dengan hasil yang diperoleh. sektor perminyakan, minyak kita yang di lautan di kuasai oleh Exxon,chevron atau Conoco-philips dan Pertamina hanya menjadi pecundang di negerinya sendiri.transportasi laut,tak ada kapal laut yang memadai sebab kapal yang disediakan Pelni untuk transportasi laut merupakan kapal-kapal rongsokan dan bekas dari jerman dan telinga kita sudah capek mendengar kecelekaan di laut. pertahanan dan keamanan, tak seimbang wilayah laut yang luas dengan kapal perang yang ada,contohnya adalah kasus ambalat.dengan beraninya kapal perang Malaysia bermanuver memprovokasi AL RI,sebab mereka tahu rapuhnya kekuatan armada laut kita. kesimpulanya, tak ada yang dibanggakan lagi untuk julukan indonesia adalah negara maritim. warisan sejarah tersebut telah luntur entah kemana.




Ada yang salah dengan kondisi seperti ini. kalau kita membedahnya banyak faktor penyebabnya. kita ambil satu faktor saja sebagai penyebab dan faktor tersebut adalah perhatian pada kelautan yang minim. Hal ini dimulai sejak sukarno sampai SBY saat ini. lebih parahnya adalah saat Suharto menggenggam negeri ini selama 32 tahun. dengan waktu yang lama seperti itu tak ada yang mencolok dengan postur maritim indonesia yang patut dibanggakan. suharto yang menerapkan kepemimpinan dengan sistem kejawen dan feodalisme jawa (walaupun dia tidak berdarah bangsawan jawa) meniru corak kepemimpinan raja-raja jawa periode setelah raja-raja Demak.




Belajar dari sejarah


Periodesasi setelah kerajaan Demak di mulai setelah kerajaan pajang berdiri. Demak yang sebelumnya merupakan pewaris terakhir kerajaan maritim nusantara tenggelam setelah jaka tingkir mulai membangun kekuasaanya di Pajang. dengan mulai berdirinya kerajaan Pajang yang ibukotanya berpindah ke pedalaman maka berakhirlah kerajaan-kerajaan maritim. selanjutnya mataram islam makin memperkokoh terkuburnya kerajaan maritim.


hal inilah yang menjadikan pemimpin-pemimpin indonesia selanjutnya mengarahkan orientasi dan perhatianya dari kelautan ke pedalaman sejak sukarno sampai saat ini. pembangunan militer yang di bangun  oleh suharto adalah angkatan darat cukup untuk menjadi bukti bagaimana kemaritiman kita terlupakan. porsi angkatan darat begitu besar dalam berkiprah di pentas bangsa. bagaimana angkatan darat begitu diperhatikan dengan serius dan angkatan laut dan udara yang di anak tirikan. hal ini memang cukup beralasan sebab suharto berasal dari angkatan darat.


Tak heran hingga saat ini militer sangat menguasai negara ini. sangat terasa saat orde baru berkuasa,dimana dengan Dwi fungsi ABRI nya sangat digdaya dalam politik dan ekonomi. dan lagi-lagi angkatan darat sangat menonjol dalam dwi fungsi ABRI dibanding angkatan lain. padahal dalam ABRI terdapat angkatan darat, angkatan laut dan polisi.menonjolnya angkatan darat dalam tubuh ABRI dibuktikan dengan selama orde baru berkuasa panglima ABRI pasti dan selalu dari angkatan darat. kita sangat merasakan begitu kuatnya cengkraman angkatan darat di negeri dari pusat bahkan sampai pelosok desa pun mereka ada. Kodam, korem, kodim, koramil dan babinsa di tingkat desa menjelma menjadi kekuatan nyata yang ditakuti bagi rakyatnya.padahal kalau dipikir-pikir seharusnya mereka cukup di perbatasan saja untuk menjaga pertahanan dan keamanan NKRI.untung reformasi hadir sehingga dwi fungsi ABRI dihapuskan Panglima TNI bisa dipegang oleh angkatan laut dan angkatan darat. Laksamana Widodo AS, Marsekal Djoko suyanto, dan terakhir Panglima TNI sekarang Laksamana Agus suhartono memberi warna pada tubuh TNI sendiri. dan seharusnya ketiga orang ini harus berterima kasih pada reformasi.


Seandainya kita bisa berandai-andai


Kalau kita bisa berandai-andai, seandainya sektor laut lebih diperhatikan maka transpotrasi laut kita akan aman dan nyaman. kita tidak akan lagi terdengar ramai kecelakaan transportasi laut, pendapatan devisa dari perikanan akan tinggi karena nelayan kita mendapatkan fasilitas penangkap ikan yang baik yang disediakan oleh negara. seandainya juga angkatan darat tidak berkuasa seperti saat orde baru, sekitar 1 juta rakyat indonesia yang dibunuh tanpa pengadilan karena dicurigai anggota PKI tahun 1965 nasibnya akan beda,rakyat aceh dan papua yang merasakan DOM (daerah operasi militer) akan lain ceritanya.


Dan, seandainya pula angkatan laut yang berkuasa di tubuh militer maka laut kita akan jaya. laut kita akan aman dari para perompak yang sampai saat ini masih meresahkan, ikan kita tidak akan di curi oleh nelayan bangsa lain,harga diri bangsa kita tidak akan di remehkan oleh malaysia atau negara tetangga lainya karena armada militer laut kita kuat dengan kapal perang,kapal selam dan rudal dalam jumlah banyak. Oleh karena itu, lihatlah laut kita juga.

Tidak ada komentar: